Widya Mwat Yasa [Wimaya]
Widya Mwat Yasa [WIMAYA]
1.
“Widya Mwat Yasa” (WIMAYA) adalah sesanti dan jati diri UPN
“Veteran”, yang tersurat didalam lambang UPN “Veteran”, mempunyai arti ‘belajar
untuk membangun”.
2.
WIMAYA mempunyai arti sesungguhnya
adalah menuntut ilmu yang digunakan untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada
bangsa dan negara dengan hati yang suci dan bersih.
3.
Dalam proses pembelajaran di UPN
“Veteran”, semangat “Widya Mwat Yasa” adalah
tata nilai yang menjadi acuan bagi civitas akademika UPN Veteran dalam
berkarya.
4.
Sebagai input dan sekaligus sebagai
subyek dan obyek dalam proses pembelajaran “WIMAYA adalah mahasiswa/wi UPN
Veteran dengan berbagai latar belakang
dan kondisi masing-masing (pribadi, golongan, suku, ras, agama, beserta
kepentingan nya)
5.
Visi Pembelajaran “WIMAYA” adalah
menjadikan mahasiswa/wi sebagai individu yang memiliki keunggulan spesifik
antara lain profesional, cerdas intelektual-emosional-spiritual, berkepribadian
baik, sadar dan mampu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6.
Proses pembelajaran “WIMAYA”
dilaksanakan berbasis RPS mata kuliah WIMAYA yang meliputi Jati diri, Sejarah
UPN “Veteran”, Membangun rasa cinta tanah air, Bela Negara, Etika,
Kreativitas, Kedisiplinan dan Kejuangan, dengan metodologi
keteladanan, kemitraan, ceramah/kuliah, diskusi partisipatif, outbound dan seni
budaya.
7.
Output: Sarjana “WIMAYA”, adalah
sarjana UPN “Veteran” yang ilmunya
digunakan untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara dengan hati
yang suci dan bersih.
8.
Aktualisasi sarjana WIMAYA, adalah
harus menjadi pelopor/ pionir pembangunan, berjiwa patriotis, nasionalis,
disiplin tinggi, ksatria, kreatif, ulet, toleran, jujur, cerdas (intelektual,
emosional dan spiritual), perekat bangsa, dan berkepribadian baik.
9.
Outcome: adalah kejayaan
Indonesia, sejahtera, maju, kuat dan lestari
10.
Berbagai faktor kondisi aktual yang
memprihatinkan pada berbagai komponen bangsa saat ini seperti globalisasi,
narkoba, krisis multi dimensi, krisis kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, KKN dll telah merambah ke lingkungan pendidikan, harus ditangani
dengan baik.
11.
Sarana yang terbaik untuk mengubah
pola pikir dan perilaku manusia khususnya mahasiswa/wi adalah melalui pendidikan.
12.
Untuk itulah mata kuliah “WIMAYA”
diadakan, dengan pola pikir seperti dirangkum dalamdiagram alir sebagai berikut
:
Paradigma
Paradigma,
tata nilai yang diyakini kebenarannya sebagai arah kinerja lembaga.
Paradigma
lembaga adalah sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber arah dan
tujuan dari suatu proses, perkembangan dan
perubahan lembaga.
Paradigma
Nasional adalah Pancasila, UUD 1945 dan UU 20/2003, UU 3/2002.
Paradigma
UPNVY adalah “Widya Mwat Yasa” dan VISI MISI TUJUAN
Sesanti “Widya
Mwat Yasa” tidak hanya sekedar
dihafalkan dan dimengerti, tetapi perlu direvitalisasi, ditanamkan dan
dihidupkan dalam jiwa seluruh civitas akademika. Nilai-nilai yang terkandung
didalamnya perlu dijabarkan dalam berbagai aktivitas akademis, agar dapat
menjadi nilai-nilai nyata yang mewarnai kehidupan kampus.
Faktor
Lingkungan
Globalisasi.
Globalisasi.
•
Saat ini nampak negara-negara maju tidak
bisa hidup dari negerinya sendiri. Mereka sangat memerlukan jaminan untuk
mendapatkan barang dan jasa dari negara lain.
•
Untuk itulah Negara-negara maju
menggagas dan menciptakan system yang mampu memberikan jaminan perdagangan
yang menopang kehidupan nasionalnya,
antara lain membentuk forum-forum internasional untuk melegalisasi, bahkan
tidak segan2 memaksa negara berkembang
agar mematuhinya walaupun sebetulnya belum siap.
•
Sebagai contoh, diberlakukannya
kesepakatan perdagangan bebas seperti GATT/WTO, APEC, dan AFTA. Aturan-aturan
yang dibuat menjadikan negara-negara berkembang tidak mampu melindungi
rakyatnya, tetapi lebih mampu melindungi negara-negara maju/kapitalis
global/perusahaan internasional.
•
Dibalik negara–negara maju selalu
berdiri kapitalis-kapitalis yang mendukung pemerintahnya. Para kapitalis global
mana kala kepentingannya terganggu digunakan jalur-jalur diplomatik/badan-badan
internasional untuk melindungi produknya, seperti kasus mobil ford di jepang,
kasus manulife dsb.
•
Intinya dengan
globalisasi/internasionalisasi liberalisasi dan demokrasi menjadikan
negara-negara maju lebih mampu melidungi para kapitalisnya. Sebaliknya
negara-negara berkembang semakin tidak mampu melindungi rakyatnya, khususnya
petani (kasus impor gula, beras dsb).
•
Walaupun demikian masih ada peluang yang
menguntungkan bagi negara-negara berkembang jika bisa bekerja efisien, efektif
didukung staf berkwalitas serta rasa nasionalisme yang tinggi.
NARKOBA.
•
Perkembangan penyalahgunaan narkoba telah
mencapai taraf yang membahayakan, telah merambah hampir ke semua lini
masyarakat seperti seniman, mahasiswa, pelajar, bahkan pejabat negara
sekalipun.
•
Fenomena buruk ini tentunya akan
mengakibatkan para calon pemimpin bangsa telah gagal dalam memimpin dirinya
untuk menyongsong hari esuk.
•
Yogyakarta misalnya, yang dikenal
sebagai kota pelajar ternyata cenderung telah berubah menjadi lahan subur
tempat beredarnya narkoba.
Krisis Multidimensi
•
Kondisi aktual sebagai tantangan yang
harus dihadapi saat ini yakni krisis multidimensional yang meliputi
krisis toleransi terutama toleransi antar agama, antar etnis dan antar kelompok
telah menjadikan Indonesia terpuruk.
•
Ketertiban yang sulit diciptakan akibat
kurang disiplinnya masyarakat, kurangnya rasa cinta tanah air, kurangnya
kebersamaan, kurangnya kreativitas masyarakat dll menjadikan kita semakin sulit
bangkit dari keterpurukan.
•
Untuk meniadakan hal-hal negatif
tersebut salah satu solusinya adalah pelaksanaan proses belajar mengajar yang
baik.
Krisis Kesadaran Bermasyarakat
•
Rendahnya kesadaran bermasyarakat di
Indonesia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, hal ini nampak jelas dalam
berbagai kasus seperti pelanggaran lalu lintas di jalan raya, pembunuhan sadis,
perkelahian masal walau hanya karena perkara yang sangat sepele/tidak jelas
dll.
•
Nampaknya tidak terasa bahwa kita telah
menjadi masyarakat yang gampang marah. Terganggunya ketertiban di masyarakat
akan merugikan setiap warga negara baik material maupun moril.
•
Apabila ketentraman sulit didapat,
akibatnya akan dirasakan oleh semua orang Indonesia termasuk turis manca
negara, investor asing yang akan ke Indonesia, sehingga akan mengakibatkan
bangsa Indonesia semakin sulit bisa terlepas dari keterpurukan.
•
Berbagai kasus/fenomena yang semakin
dapat menyebabkan terpuruknya bangsa Indonesia bila tidak segera ditanggulangi
dengan baik antara lain, pengelolaan sumber kekayaan alam (SDA) yang tidak
bertanggung jawab, pengrusakan lingkungan, eksploitasi SDA untuk kepentingan
pribadi/kelompok/bangsa lain, KKN dsb.
Krisis Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
•
Rendahnya kesadaran berbangsa dan
bernegara saat ini sangat memprihatinkan, sehingga kurang mendukung dalam
menjawab tantangan globalisasi.
•
Demokrasi yang banyak memberikan
kebebasan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Diberbagai tempat
terjadi konflik politik, agama, etnis, dan separatisme.
•
Padahal setiap warga negara untuk
mencapai cita-cita hidupnya tidak mungkin tercapai jika kondisi bangsa dan
negara dalam keadaan lemah.
•
Untuk itu kita perlu meningkatkan rasa
cinta tanah air sehingga tercipta rasa bela negara yang pada gilirannya akan
memperkuat bangsa dan negara.
•
Tumbuhnya kesadaran berbangsa bernegara
harus diikuti dengan kesadaran bermasyarakat. Rasa peduli terhadap keadaan
lingkungan sosial perlu ditumbuhkan untuk mengurangi kecenderungan
individualisme dan hedonisme.
Tujuan
Menjadikan mahasiswa :
1.
Terampil belajar sehingga menjadi
individu yang cepat menguasai ilmunya.
2.
Bangga menjadi bangsa Indonesia dan
mampu dan mau untuk membelanya.
3.
Percaya kita hanya bisa dipersatukan
sebagai bangsa Indonesia
4.
Menyadari pentingnya hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
5.
Menyadari penting dan manfaatnya “Widya
Mwat Yasa”
6.
Mampu dan mau mempertahankan
kebersamaan, persatuan, ketertiban, kedisiplinan dan keharmonisan.
7.
Mampu dan mau bergaul antar etnis,antar
agama, dan antar golongan dengan menghargai pluralitas dalam rangka persatuan
dan kesatuan.
8.
Mengetahui sejarah UPN Veteran
Yogyakarta.
9.
Melestarikan, mengaplikasikan dan
memiliki komitmen cita-cita, nilai dan prinsip-prinsip pendirian UPN Veteran
sebagai “Monumen Hidup Veteran Pejuang Kemerdekaan Negara Republik Indonesia”
10.
Tanggap terhadap proses dinamisasi /
perubahan zaman
11.
Memfasilitasi menjadi pribadi yang
mampu berkomunikasi, toleran, jujur, mempunyai rasa kebersamaan, kritis
terhadap isu-isu masyarakat, bangsa dan Negara.
Kompetensi
Mahasiswa mampu dan mau :
1.
Menempatkan kepentingan bangsa diatas
kepentingan pribadi, golongan, suku/daerah, ras, agama dan kelompok
2.
Menempatkan dirinya sebagai insan
perekat bangsa
3.
Menerima keberagaman/pluralitas dan
saling percaya
4.
Toleran, disiplin, kreatif,
komunikatif, santun, bekerjasama, bertanggungjawab, bermoral, dan cinta tanah
air.
5.
Mengamalkan ilmunya untuk kepentingan
bangsa dan negara
6.
Peduli terhadap lingkungan sosial
7.
Menyelesaikan permasalahan/konflik
dalam dirinya, maupun berpartisipasi dalam upaya penyelesaian konflik dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
8.
Menjelaskan jati diri termasuk visi,
misi dan tujuan pendidikan di UPN Veteran Yogyakarta, sejarah UPN Veteran
Yogyakarta
9.
Mengikuti perkembangan zaman
(globalisasi) tanpa mengorbankan keutuhan bangsa dan Negara.
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
Ayo Dukung Team Anda Bersama Kami di www(dot)updatebetting(dot)co
BalasHapusdepo/wd hanya 50rb saja